Social Icons

Sabtu, 25 Januari 2014

Osteoporosis

Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.

Penyebab

Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam.

Osteoporosis senilis terjadi karena kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan di antara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia di atas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.

Kurang dari 5% penderita osteoporosis juga mengalami osteoporosis sekunder, yang disebabkan oleh keadaan medis lainnya atau oleh obat-obatan.Penyakit ini bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan ini.

Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.

Gejala

Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala. Beberapa penderita tidak memiliki gejala.Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul. Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.

Pencegahan

Pencegahan osteoporosi meliputi:
  • Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang dengan mengonsumsi kalsium yang cukup
  • Melakukan olah raga dengan beban
  • Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu).
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun). Minum 2 gelas susu dan tambahan vitamin D setiap hari, bisa meningkatkan kepadatan tulang pada wanita setengah baya yang sebelumnya tidak mendapatkan cukup kalsium. Akan tetapi tablet kalsium dan susu yang dikonsumsi setiap hari akhir - akhir ini menjadi perdebatan sebagai pemicu terjadi osteoporosis, berhubungan dengan teori osteoblast.
Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang. Berenang tidak meningkatkan kepadatan tulang.
Estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause; tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat kerapuhan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin kurang efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim. Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormon.

Solusi cara mengobati dan mencegah yang alami dan paling mujarab yaitu dengan mengkonsumsi obat Herbal Osteoporosis.

Jus VIP My Helth

Jus Manggis MyHelth yang aman dikonsumsi setiap hari oleh segala umur dan segala kondisi.
Terapi Jus Manggis MyHelth rasanya enak tanpa gula dan tanpa pemanis buatan diminum 60ml setiap hari cukup untuk memenuhi kebutuhan manudisa dan dapat mencegah penyakit kanker sebagai berikut:
  • Mencegah Tumor dan Kanker
  • Memperbaiki dan menstabilkan system imunitas tubuh
  • Mencegah Osteoporosis
  • Menstabilkan tekanan darah
  • Mencegah Parkinson
  • Membantu mencegah penurunan daya ingat
  • Mencegah alergi dan masalah kulit
  • Mencegah stress
  • Mencegah Obesitas
  • Mencegah Diabetes/Kencing ManisMencegah ArthristisAnti Aging/Penuaan dini /Mencegah Sakit

Khasiat dari terapi ini:

  1. Memperlambat pembiakan dan berusaha untuk menghilangkan kuman yang kekuatannya setera dengan antibiotik. Khasiatnya adalah sebanding dengan "vancomycin"
  2. Sebagai anti radang 3 kali lebih kuat dari aspirin
  3. Sebagai analgesic untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah alergi
  4. Antioksidan yang tinggi dapat berguna untuk mencegah penyakit jantung
  5. Membantu mencegah penyebaran sel kanker payudara, kanker darah, kanker hati, kanker usus, dan kanker paru-paru (berdasarkan Uji Klinis)Membunuh bakteri Tubercolosis (berdasarkan Uji Klinis)
  6. Mencegah penyebaran HIV (Berdasarkan Uji Klinis)
  7. Meningkatkan "Bakteri Baik" dan meningkatkan "Bakteri Jahat" yang ada dalam tubuh
  8. Memperlambat penuruan tulang rawan (berdasarkan Uji klinis)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates